Monday, August 11, 2008

Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke-63



Jika dicermati, ada logika yang rancu dalam slogan tersebut. Pertama, penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dirgahayu mengandung arti berumur panjang (biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memeringati hari jadinya). Beranjak dari arti leksikal ini, maka penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan” jelas tidak tepat. Bukankah yang diberi ucapan “panjang umur” itu Indonesia, bukan pada “kemerdekaan”-nya? Yang benar mestinya “Dirgahayu Indonesia” atau “Dirgahayu Republik Indonesia” yang berarti “Panjang Umur Indonesia” atau “Panjang Umur Republik Indonesia”.

Kekeliruan kedua adalah penggunaan “RI” yang diikuti dengan kata bilangan (numeralia) tingkat “ke-63″. Logikanya: Indonesia atau RI itu hanya satu. Jadi, tidak ada RI ke-2, ke-3, atau ke-63. Jika ingin menggunakan kata bilangan tingkat untuk menunjukkan usia kemerdekaan RI, ucapan yang benar adalah “Selamat HUT ke-63 RI”. Jadi, yang ke-63 itu adalah hari ulang tahunnya, bukan “Indonesia” atau “RI”-nya.

Yang sering luput dari perhatian kita juga adalah masalah penulisan kata bilangan. Dalam kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dijelaskan bahwa penulisan kata bilangan tingkat yang menggunakan angka Arab harus diawali dengan awalan ke- diikuti tanda hubung, sedangkan jika menggunakan angka romawi tidak perlu menggunakan awalan ke-. Jadi, penulisan yang benar: “Selamat HUT ke-63 RI” atau “Selamat HUT LXIII RI”.
Persoalannya sekarang, kita mau pilih yang mana?

No comments: